Ini adalah bagian keempat dari buku “Al-Fawaa-id” yang merupakan silsilah faedah-faedah pilihan dari kitab-kitab para ulama. Dan kali ini kita ambil dari kitab “I’laamul Muwaqqi’iin ‘an Rabbil ‘Aalamiin” karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (wafat th. 751 H) rahimahullaah. Faedah-faedah ini diambil dari cetakan ketiga tahqiiq Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman hafizhahullaah.
Dan Syaikh Masyhur hafizhahullaah dalam tahqiiq-nya: telah memberikan muqaddimah yang panjang -lebih dari 300 halaman-, di antara penjelasan beliau tentang Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah:
“Ibnul Qayyim telah panjang lebar, membuat ta’shiil (pondasi) dan kaidah terhadap apa-apa yang difatwakan oleh gurunya; yakni: Ibnu Taimiyyah, dan dalam tulisan-tulisannya: beliau berkeliling di sekitar pendapat-pendapat Ibnu Taimiyyah dan membelanya serta menyebutkan hujjah-hujjahnya.” [Muqaddimah (hlm. 37)]
Walaupun demikian; Syaikh Masyhur menyebutkan bahwa Ibnul Qayyim bukanlah seorang muqallid:
“Dan yang hendaknya kita sampaikan di sini: ketika Ibnul Qayyim tidak mengalungkan ikatan taklid ke lehernya; maka ini adalah di antara sebab untuk kematangan akalnya, ketinggian pemikirannya, dan pengetahuannya yang banyak terhadap rahasia-rahasia syari’at.
Dan kalaulah orang-orang selain beliau juga menempuh apa yang beliau tempuh; tentunya manusia akan menjadi bersaudara (bersatu) dan syari’at akan memiliki kedudukan yang lain (kedudukan yang tinggi, tidak direndahkan seperti sekarang -pent).
Betapa banyak taklid telah merusak akal-akal manusia dan betapa banyak fanatik madzhab telah menerbangkan pemikiran-pemikiran manusia ke tempat yang jauh; sehingga fanatik tersebut: telah membunuh anugerah-anugerah (kecerdasan manusia), menegakkan perselisihan pada tempat-tempat persatuan, dan memecah belah kalimat kaum muslimin.” [Muqaddimah (hlm. 37)]
Kemudian, Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullaah berkata:
“Maka, ikatlah ilmu dengan tulisan, terlebih lagi faedah-faedah yang mengagumkan yang didapatkan bukan pada tempatnya...karena hafalan (kita) itu lemah dan lupa sering menimpa...Dan jika terkumpul padamu apa yang Allah kehendaki untuk terkumpul; maka tulislah dalam sebuah buku atau catatan dengan diurutkan berdasarkan tema. Maka hal ini akan membantumu dalam waktu yang singkat yang dalam waktu sesingkat ini terkadang tidak bisa dicapai oleh para pembesar (ahli ilmu) yang kokoh sekalipun.” [Hilyah Thaalibil ‘Ilmi (hlm. 53)]
Maka, dalam Al-Fawaa-id 4 ini; kami akan mengurutkan faedah-faedah yang ada pada kitab I’laamul Muwaqqi’iin berdasarkan tema-tema; yakni:
(1)‘Aqidah, (2)Al-Qur-an & Tafsir, (3)Hadits & Sunnah, (4)Fiqih & Ushul Fiqih, (5)Ilmu & Ulama, dan (6)Hati & Tazkiyatun Nufus.
Dan dikarenakan banyaknya faedah yang alhamdulillaah berhasil kami kumpulkan; maka untuk Al-Fawaa-id 4 ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, dengan dimulai dari faedah-faedah dari jilid pertama kitab I’laamul Muwaqqi’iin, kemudian akan dilanjutkan dengan jilid-jilid selanjutnya -insya Allah-
