═══════════════════════════════════════════════════════════════════════════════

RESENSI BUKU

BUKU: AL-QOUL AL-MUKHTASHOR AL-MUBIN FI MANAHIJ AL-MUFASSIRIN (Metodologi Para Mufassir)

───────────────────────────────────────────────────────────────────────────────

INFORMASI BUKU

Judul Asli : Al-Qoul Al-Mukhtashor Al-Mubin fi Manahij Al-Mufassirin

Judul Terjemahan : Metodologi Para Mufassir

Penulis : Abu Abdillah Muhammad Hamd Al-Hamud An-Najdi

Penerjemah : Nor Kandir, ST., BA

Penerbit : Pustaka Syabab

Cetakan : Ke-1, 1447 H (2025 M)

Tahun Penulisan Asli: Jumada Akhiroh tahun 1409 H

I. DESKRIPSI UMUM DAN TUJUAN PENULISAN

Buku Metodologi Para Mufassir adalah karya ringkas yang bertujuan menjelaskan karakteristik dan madzhab (metode) dari beberapa kitab tafsir yang paling terkenal, yang disusun secara kronologis berdasarkan tahun wafat para mufassir.

Latar Belakang dan Motivasi:

Kepedulian terhadap 'Aqidah

Penulis melihat banyak Muslim—bahkan dari kalangan penuntut ilmu—mengoleksi kitab tafsir tanpa mengetahui 'aqidah (keyakinan) penulisnya, terutama yang berkaitan dengan Asma' was Shifat (Nama dan Sifat Allah). Madzhab seorang mufassir dalam Asma' was Shifat dapat menunjukkan komitmennya terhadap madzhab lain, seperti Mu'tazilah atau Asy'ariyah.

Kebutuhan akan Rujukan Ringkas

Penulis merasa tidak ada—sepengetahuannya—kitab ringkas mengenai masalah metodologi ini, padahal keringkasan adalah salah satu pendorong dalam membaca.

Metodologi Penulis:

Penulis mengambil manfaat dari:

• At-Tafsir wal Mufassirun karya Syaikh Dr. Muhammad Husain Adz-Dzahabi (w. 1398 H)

• Al-Mufassirun baina At-Ta'wil wal Itsbat fi Ayati Ash-Shifat karya Syaikh Muhammad bin Abdurrohman Al-Maghrowi Kemudian menambahkan catatan, peringatan, dan penelitian penulis sendiri.

II. STRUKTUR DAN ANALISIS ISI

Buku ini mengulas metodologi 24 mufassir terkemula, dimulai dari masa awal hingga kontemporer. Setiap bab membahas satu mufassir dan tafsirnya dengan poin-poin terperinci sebagai berikut:

1. Nama Mufassir dan Kitab

Menyebutkan nama lengkap mufassir dan kitab tafsir yang diulas, disertai tahun wafatnya. Contoh: Ath-Thabari (w. 310 H) dengan kitab Jami' Al-Bayan fi Ta'wil Ayi Al-Qur'an atau Ibnu Katsir (w. 774 H).

2. Deskripsi Umum Tafsir

Memberikan gambaran singkat tentang keistimewaan tafsir tersebut. Misalnya, Tafsir Ath-Thabari disebut sebagai salah satu tafsir ma'tsur (berdasarkan riwayat) yang paling mulia dan agung nilainya.

3. 'Aqidah

Menjelaskan keyakinan mufassir tersebut, khususnya dalam Asma' was Shifat. Membantu pembaca memahami apakah mufassir mengikuti madzhab Salafiyyah, Asy'ariyah, Mu'tazilah, atau lainnya.

4. Sikap terhadap Sanad dan Hadits

Menjelaskan komitmen mufassir dalam periwayatan, apakah mereka menyebutkan sanad (rantai periwayatan), melakukan tashih (penshohihan) atau ta'dif (pendho'ifan), dan sikapnya terhadap Hadits dho'if (lemah) atau maudhu' (palsu).

5. Sikap terhadap Hukum Fiqih

Menguraikan bagaimana mufassir membahas hukum-hukum Fiqih dari ayat Al-Qur'an dan madzhab mana yang dominan dalam tafsirnya.

6. Sikap terhadap Qiro'at

Menjelaskan perhatian mufassir terhadap qiro'at (bacaan-bacaan Al-Qur'an) yang mutawatiroh (sahih) maupun yang syadz (menyimpang).

7. Sikap terhadap Isra'iliyyat

Menganalisis sejauh mana mufassir memasukkan riwayat atau kisah yang bersumber dari tradisi Yahudi atau Kristen (Isra'iliyyat) dan bagaimana sikapnya terhadapnya (apakah dikritik atau dibiarkan saja).

8. Sikap terhadap Syair, Nahwu, dan Bahasa

Menggambarkan perhatian mufassir pada aspek kebahasaan, i'rob (analisis tata bahasa), dan penggunaan syair-syair Arab kuno sebagai dalil penafsiran.

III. KEUNGGULAN DAN NILAI KONTRIBUSI

1. Fokus Kritis pada 'Aqidah

Keunggulan terbesar terletak pada penekanannya yang konsisten terhadap madzhab 'aqidah setiap mufassir, yang sangat penting sebagai filter dalam membaca kitab tafsir, terutama bagi mereka yang tidak ingin terpengaruh oleh ta'wil (interpretasi) yang menyimpang dari madzhab Salaf Ash-Sholih.

2. Ringkas dan Sistematis

Penulis berhasil mewujudkan tujuannya untuk menyajikan kitab ringkas namun padat. Struktur pembahasan yang seragam dan kronologis memudahkan pembaca untuk membandingkan metodologi para mufassir dari generasi ke generasi.

3. Kajian Multidimensi

Pembahasan tidak hanya terbatas pada 'aqidah, tetapi juga mencakup aspek metodologis penting lainnya seperti Hadits, Fiqih, Qiro'at, dan Bahasa, menjadikannya panduan komprehensif.

IV. KESIMPULAN RESENSI

Metodologi Para Mufassir adalah rujukan esensial yang sangat berharga bagi para Muslim, khususnya para penuntut ilmu yang berkeinginan untuk mengkaji kitab-kitab tafsir.

Buku ini berfungsi sebagai "peta" yang memandu pembaca untuk mengetahui "siapa" di balik setiap karya tafsir dan "bagaimana" metodenya dalam menjelaskan firman Allah, sehingga pembaca dapat berhati-hati dan selektif dalam mengambil faidah dari warisan keilmuan tafsir yang amat luas. Penulis berharap kitab ini dapat memberikan manfaat bagi kaum Muslimin.