Allah ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia,
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah [2]: 133).
Dalam hadits shahih dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma, dia berkata,
Suatu hari aku berada di belakang nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau berkata, “Wahai ananda, aku akan mengajarimu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya Dia menjagamu. Jagalah Allah, niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.”
Ayat dan hadits diatas serta berbagai ayat dan hadits senada merupakan landasan pokok dalam menyampaikan berbagai kalimat komprehensif kepada para anak. Kalimat yang mendidik mereka untuk menauhidkan Allah ‘azza wa jalla, beribadah hanya kepada-Nya, menjaga dan tidak melanggar segala batasan yang telah ditetapkan oleh-Nya, bertawakkal kepada-Nya, senantiasa merasa diawasi oleh- Nya serta mengimani segala takdir yang telah Ia tetapkan, baik yang baik maupun yang buruk.
(Demikianlah, tarbiyah yang dilandasi oleh segala aspek diatas adalah) tarbiyah yang benar dan sesuai dengan syari’at. Generasi yang tumbuh dan berkembang diatas metode tarbiyah tersebut, diharapkan mampu menjadi bagian dari para hamba Allah yang terbaik lagi shalih.
Hal itulah yang mendorong saya untuk menulis untaian kalimat ringkas berikut yang saya peruntukkan bagi anak-anakku yang masih belia -saya memohon kepada Allah agar memperbaiki kondisi mereka dan memperbaiki kondisi kaum muslimin dengan keberadaan mereka-. Untaian kalimat ini mencakup berbagai permasalahan pokok dalam bidang tauhid, akidah dan fiqih yang disusun dengan bertopang pada berbagai dalil Al Qur-an dan sunnah. Saya berharap kepada Allah agar untaian kalimat ini dapat bermanfaat bagi mereka serta seluruh putra-putri kaum muslimin. Hanya kepada Allah kami memohon taufik.