CATATAN (Catatan ini adalah dari penerjemah (Ahmad Hendrix); dengan mengambil faedah dari pen-tahqiiq kitab ini; yaitu: Profesor Doktor Sulaiman bin Muhammad Ad-Dumaiji hafizhahullaah dan juga dari Syarah Profesor Doktor Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili hafizhahullaah yang beliau sampaikan pada Daurah Syar’iyyah Kelima Ponpes Imam Bukhari Solo.)
Di antara keistimewaan kitab ini:
1. Penulisnya termasuk ulama mutaqaddimin; karena beliau wafat th. 280 H dan termasuk murid Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullaah. Maka penulis adalah seorang imam besar; sehingga banyak ulama yang menukil apa yang beliau sampaikan dalam kitab ini.
2. Di awal kitab penulis menyebutkan bahwa apa yang terdapat dalam kitab ini merupakan ‘aqidah para pembesar ulama; seperti: Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad (Ibnu Rahawaih), ‘Abdullah bin Zubair Al- Humaidi, Sa’id bin Manshur, dan lain-lain.
3. Kitab ini menyebutkan beberapa firqah (kelompok) sesat dan memberikan penjelasan atas ‘aqidah-‘aqidah mereka yang sesat, sehingga kitab ini bisa dijadikan rujukan dalam menjelaskan firqah-firqah tersebut beserta ‘aqidah-‘aqidah mereka.
4. Banyak permasalahan ‘aqidah yang disebutkan dalam kitab ini; seperti: masalah-masalah iman, takdir, khilafah, jihad, fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur, hal-hal yang terjadi pada Hari Kiamat, Haudh (telaga milik Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang Allah berikan pada Hari Kiamat), Shiraath (jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam), Mizaan (timbangan amal pada Hari Kiamat), Shuur dan tiupan padanya (pada tiupan pertama makhluk mati dan pada tiupan yang kedua makhluk bangkit untuk menghadap Allah Rabbul ‘Alamin), Syafa’at, Surga dan Neraka, ‘Arsy, sifat-sifat Allah ‘Azza Wa Jalla, ‘aqidah bahwa Al-Qur-an Kalamullah dan bukan makhluk, Ru’yaa (mimpi dan sebagian dari hukum-hukumnya), sikap terhadap para Shahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, penjelasan tentang keutamaan bangsa Arab, celaan terhadap ra-yu (pendapat berdasarkan akal) dan qiyas dalam agama, dan masalah-masalah lainnya.
Di antara kritikan terhadap kitab ini:
1. Celaan yang berlebihan terhadap Abu Hanifah dan Ahli Ra-yu; sampai mereka digandengakan dengan tokoh-tokoh Ahli Bid’ah -seperti Bisyr Al-Marrisi-, padahal Abu Hanifah dan murid-muridnya -seperti Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan- merupakan imam-imam besar yang mengagungkan Sunnah. Yang layak dicela adalah para pengikut mereka yang muta-akhkhirin (belakangan) yang sangat fanatik terhadap madzhab imamnya.
2. Ada beberapa ungkapan yang tidak ada dalil atasnya; seperti: Kata “Yaqzhaan” (sadar) dan “Harakah” (bergerak) yang disematkan untuk Allah, dan juga kalimat yang menyebutkan bahwa Allah menyerahkan Taurat dari tangan-Nya ke tangan Musa.
3. Penulis menggunakan istilah Rafidhah untuk semua firqah Syi’ah, padahal yang lebih tepat adalah bahwa istilah yang menggabungkan mereka adalah Syi’ah, dan Syi’ah ini terbagi menjadi tiga: (1)Ghulaah (yang berlebihan), (2)Rafidhah, dan (3)Zaidiyyah.
Diterjemahkan Oleh:
-Ahmad Hendrix-