Di tengah-tengah zaman penuh fitnah ini, prinsip aqidah yang sudah mapan seringkali digoyang dan dianulir. Atas dalih toleransi umat beragama, sebagian umat muslim menghormati perayaan agama orang lain. Dengan dalih kerukunan antar umat beragama, sebagian umat Islam ikut-ikutan merayakan dan memeriahkan hari besar kufur dan syirik ini. Sebagian mereka bahkan dengan suka rela mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir atas hari raya mereka yang berisi kekufuran dan kesyirikan terebut.
Lebih tragis lagi, pembenaran saling mengucapkan selamat atas hari raya antar umat beragama dilontarkan oleh para tokoh intelektual Muslim. Tidak sedikit mereka yang bergelar Profesor dan Doktor (!). Prof. Dr. Muh. Quraish Syihab mendukung ucapan selamat natal. Setelah membawakan surat Maryam ayat 23-30, dia mengatakan: “Itu cuplikan kisah natal dari al-Qur’an. Dengan demikian, al-Qur’an mengabadikan dan merestui ucapan selamat Natal pertama dari dan untuk Nabi mulia itu, Isa Alaihis Salam”.
Oleh karena Natal ini merupakan ujian keimanan setiap akhir tahun, maka sebagai bentuk nasehat kepada saudara-saudari kami kaum muslimin dan sebagai benteng aqidah dari noda dan syubhat yang bisa merusak aqidah, maka kami tulis buku kecil ini.