Inilah cetakan kedua dari kitab kami berjudul “Syaikh Albani Dihujat” yang telah tercetak dua tahun lalu oleh Pustaka Abdullah, Jakarta. Alhamdulillah, kitab ini telah mendapatkan sambutan yang menarik dan telah habis dalam waktu yang cukup relatif singkat. Hanya kepada Allah kami bersyukur atas segala karuniaNya kepada hamba yang lemah ini.
Namun harus kami akui bahwa masih berceceran beberapa kesalahan dalam buku ini yang mendorong hati kami untuk mencetak ulang kembali agar tidak menjadi beban bagi kami dikemudian hari. Sungguh benar Imam Syafi’i tatkala mengatakan: “Allah enggan untuk menyempurnakan sebuah kitab kecuali hanya kitab-Nya (al-Qur’an) saja”.
Pada cetakan baru ini, pembaca akan mendapati perubahan, tambahan, pembenahan, terutama dalam bait dan syairnya2, karena saat itu kami tidak merujuk kepada sumber-sumber aslinya. Dahulu dikatakan: Tidaklah kecacatan sebuah kabar kecuali dari penukilnya.
Dalam muqaddimah cetakan ini, kami terdorong sedikit mengomentari beberapa omongan miring tentang Syaikh al- Albani yang mencuat akhir-akhir ini di negeri kita. Beberapa omongan yang kami maksud adalah sebagai berikut: Syaikh al- Albani adalah berpemahaman murji’ah, al-Albani ahli hadits, tapi bukan ahli fiqih, al-Albani tidak mengerti waqi’ (realita umat), al-Albani dan fatwa Palesthina.