Kebanyakan kaum Muslimin di mana-mana sering membaca surat Yaasiin, seolah-olah anjuran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk membaca al-Qur-an dimaksudkan adalah surat Yaasiin, sepertinya al-Qur-an itu isinya hanyalah surat Yaasiin saja, karena sangat sering sekali kita mendengar kaum Muslimin dan Muslimat membaca surat Yaasiin di rumah, di majlis-majlis ta’lim, di masjid-masjid, di sekolah, di pondok-pondok dan bahkan sering pula kita dengar dibacakan untuk orang yang sedang naza’ (akan mati) dan dibacakan di pemakaman kaum Muslimin. Dari isi al-Qur-an yang terdiri dari 114 surat hanya surat Yaasiin saja yang banyak dihafal oleh kaum Muslimin.
Kita sangat gembira dengan banyaknya orang yang hafal surat Yaasiin, tetapi kita yakin tentunya ada beberapa faktor yang mendorong kaum Muslimin menghafal surat tersebut. Setelah kita periksa, ternyata memang ada faktor pendorongnya, yaitu beberapa hadits yang menerangkan keutamaan (fadhilah) dan ganjaran bagi orang yang membaca surat Yaasiin, tetapi hadits-hadits yang menerangkan surat Yaasiin adalah lemah semuanya.
Saya akan sebutkan dan jelaskan kelemahan hadits-hadits tersebut, supaya kaum Muslimin mengetahui bahwa hadits-hadits tersebut tidak bisa dipakai hujjah, meskipun untuk Fadhaa-ilul A’maal. Selanjutnya saya akan jelaskan pula kelemahan hadits-hadits yang menganjurkan membacakan surat Yaasiin untuk orang yang sedang naza’ (akan mati) maupun menganjurkan untuk orang yang sudah mati.
Yang perlu diingat dan diperhatikan dari tulisan ini ialah, bahwa dengan membahas masalah ini bukan berarti saya melarang (mengharamkan) baca surat Yaasiin, akan tetapi saya ingin menjelaskan kesalahan orang-orang yang menyandarkan dalil keutamaannya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedang berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah diharamkan dan diancam masuk Neraka.
Selain itu pula, kita wajib melihat apakah ada contoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Yaasiin setiap malam Jum’at, setiap mulai atau menutup majlis ta’lim, ketika ada orang mati dan lain-lain?! Mudah-mudahan dari penjelasan dan keterangan ini bukan mematahkan semangat, tetapi malah sebagai dorongan untuk membaca dan menghafal seluruh isi al-Qur-an dan berupaya untuk mengamalkannya.