Kemilau Indah Aqidah Imam Asy-Syafi’i
Diantara ulama Ahli Sunnah wal Jama’ah yang lurus aqidahnya adalah Imam Syafi’i rahimahullah yang dikenal semangat mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah dan berjalan meniti jalan salaf shalih baik dalam aqidah, ibadah maupun akhlak.
Oleh karena itu pengikut sejati Imam Syafi’i adalah orang orang yang mengikuti mazhab beliau dalam permasalahan ushuluddin (akidah) dan permasalahan fiqih dan tidak membedakan antara keduanya.
Namun anehnya, fenomena sekarang ada sebagian kalangan yang menisbatkan diri kepada Imam Syafi’i dalam permasalahan fiqih, tetapi menyelisihiya dalam masalah aqidah dan prinsip-prinsip beragama, atau mengadopsi madzhab gado-gado, seperti ungkapan sebagian mereka: “Madzhabku adalah madzhab Syafi’i, Tarekatku adalah tarekat Qodiriyah atau Naqsyabandiyah dan Aqidahku adalah aqidah Asy’ariyah”, tentu ini adalah pernyataan yang aneh dan kontradiksi yang nyata, dan Imam Syafi’i tentu perlepas diri dari orang yang seperti ini, sebab tidak pernah Imam Syafi’i beraqidah Asy’ariyah dan mengikuti tarekat shufiyyah, terekat beliau adalah Tarekat Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam, beliau tiada lain kecuali seorang Sunni Salafi dalam aqidah, ibadah, fiqih dan akhlak.
Berangkat dari kenyataan dan fenomena di atas, maka merupakan kewajiban utama dan pertama bagi setiap individu muslim untuk mempelajari aqidah Ahlus Sunnah dan prinsip-prinsip beragama mereka, yang merupakan prinsip beragama seluruh imam ahlus Sunnah, dan mewaspadai aqidah yang sesat dan prinsip-prinsip yang bathil yang dinisbatkan kepada mereka. Inilah diantara faktor utama yang mendorong para ulama, masyayikh dan tholabatul’ilmi untuk menulis kitab-kitab yang mengumpulkan perkataan-perkataan para imam Ahlus Sunah dalam aqidah dan prinsip-prinsip beragama mereka, termasuk dalam hal ini adalah Imam Asy-Syafi’i rahimahullah.