Di antara imam pembela tauhid, pembongkar akar kesyirikan pada abad kedua belas Hijriah yang membingungkan ahli syirik internasional hingga sekarang adalah Imam Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Orang sufi, tarekat, dan kebatinan marah karena Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah membongkar kesyirikan mereka dengan mengambil dalil dari al-Qur'an dan Sunnah shahihah, dengan pemahaman sahabat dan ulama atsar, dengan sistem membantah syubhat mereka, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam, singkat dan padat, tidak satu pun yang bisa membantahnya; seperti kitab beliau: al-Qawa’idul Arba’, Kasyfusy Syubuhat fit Tauhid, Kitab Tauhid yang membahas tauhid uluhiyyah, dan karya tulis beliau lainnya. Lantaran keberanian beliau inilah banyak permusuhan dan fitnah dari kalangan kaum musyrikin. Sehingga beliau dituduh membawa madzhab baru, yaitu Wahhabiyyah (Wahhabi); yang mestinya Muhammadiyyah, karena nama beliau Muhammad. Akan tetapi, mereka telah keliru, mereka menisbahkannya kepada nama Alloh 'azza wa Jalla yaitu al-Wahhab. Jadi, Wahhabiyyah bukan madzhab yang salah, melainkan yang benar karena bersumber dari wahyu Alloh 'azza wa Jalla walaupun ahli syirik tidak suka.
Beliau mengajari orang awam untuk membantah tokoh pembela kesyirikan dengan pelajaran yang mudah dipahami. Di dalam kitab Kasyfusy Syubuhat beliau menjelaskan, “Ketahuilah bahwa musuh tauhid adalah orang yang punya ilmu, pandai berdalil, dan pandai bicara. Akan tetapi, satu orang awam yang mengerti tauhid akan mampu mengalahkan sekian banyak tokoh ahli syirik.”