Sesungguhnya, akidah kaum muslimin pada masa sahabat dan tabiin sangat jelas dan dimaklumi, yaitu tuntunan yang terdapat di dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulullah shollalahu 'alaihi wa sallam serta ajaran yang diwariskan oleh Rasulullah shollalahu 'alaihi wa sallam serta bagi mereka.
Akidah (yang benar) ini telah dimaklumi sejak masa sahabat, tabiin, dan generasi-generasi yang mulia di empat generasi pertama. Sekalipun di akhir generasi tersebut muncul perbedaan dan firqah-firqah seperti Khawarij, Qadariyah, dan Syiah, tetapi posisi akidah (yang benar) ini pada masa tersebut masih kuat dan kedudukan agama Islam sangat tinggi, sementara para pelaku kejahatan bersembunyi dan takut menampakkannya.
Setelah masa-masa keemasan ini berlalu, berbagai keburukan muncul dan para penganut kesesatan menampakkan secara terang-terangan kesesatan mereka, seperti kelompok Jahamiyah, Muktazilah, Batiniyah, dan Syiah. Juga kelompok-kelompok sesat lainnya, seperti aliran tasawuf, pemuja kubur, dan aliran-aliran batil lainnya. Namun, posisi Islam masih kuat pada masa pemerintahan Bani Umayyah. Para ulama tetap bekerja keras dan masih berwibawa. Berusaha secara maksimal membendung pemikiran-pemikiran yang sesat. Orang-orang zindik dibunuh pada masa dinasti Bani Umayyah, seperti dibunuhnya Ja’ad bin Dirham dan yang lainnya saat mereka terang-terangan menampakkan pemikiran-pemikiran kafir.