Sebagian masyarakat masih meyakini bila bulan Muharram tiba, maka pertanda telah datang bulan yang penuh keramat, bulan sial, bulan angker dan bulan nestapa. Diantara mereka sampai takut jika menikahkan putrinya pada bulan ini karena sugesti keyakinan tersebut. Perkara ini kelihatannya sepeleh namun kenyataannya tidak demikian, lantaran sudah masuk dalam wilayah noda syirik yang bisa menodai tauhid seorang hamba.
Sisi lain, ada kelompok yang menjadikan bulan Muharram sebagai hari ratapan dan kesedihan, mereka melukai diri mereka hingga berdarah dan menganggap itu adalah kemuliaan dan kecintaan, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat serta ahli bait berlepas diri dari perbuatan tersebut.
Begitu juga banyak muncul di tengah masyarakat berbagai corak kebid’ahan dan ritual dalam agama di bulan Muharram dan hari asyura.
Oleh karenanya, kami terpanggil untuk menulis buku sederhana ini sebagai bentuk nasehat dan cinta kepada umat agar berjalan di atas cahaya sunnah dan selamat dari kegelapan bid’ah. Semoga Allah 'azza wa jalla memberikan ilmu yang bermanfaat kepada kita semua dan memberikan kekuatan dan kemudahan untuk mengikutinya.
