Kebaikan dan keburukan yang dilakukan oleh seseorang akan ada balasannya, meskipun ia terlihat sedikit dan kecil atau bahkan tidak terlihat oleh manusia. Dalam surat Az-Zalzalah, Allah – ta’ala - berfirman,
“Maka barangsiapa mengerjakan kebajikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”.

Dalam Mu’jamus Safar, Imam Abu Thahir As-Silafi telah membawakan sebuah riwayat dari Abul Qasim Abdurrahman At-Taharti berkata, “Ibuku dahulu menghafalkan Al-Qur’an dan kitab Al-Jumal dalam ilmu nahwu karya Az-Zajjaji dan menulis kitab Al-Mudawwanah dengan tulisan tangannya. Ia telah berkata kepadaku,
“Wahai anakku, janganlah engkau meremehkan kebaikan atau keburukan sedikitpun, karena Allah telah berfirman, “Maka barangsiapa mengerjakan kebajikan seberat
zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. Maka akupun mengambil manfaat dari perkataan dan wasiat beliau”.

Dalam kitab Khuthuwat Ilas Sa’adah, Syaikh Dr. Abdulmuhsin Al-Qasim – Hafidzhahullah – berkata, “Janganlah engkau meremehkan amal shalih apapun yang engkau lakukan, meskipun sedikit dalam pandanganmu. Bisa jadi ia sebagai sebab masuknya dirimu ke dalam surga”.

Dengan demikian, maka seseorang muslim hendaknya tidak meremehkan sesuatu yang terlihat sedikit, kecil atau remeh. Bisa jadi sesuatu yang kecil itu akan menjadikan seseorang meraih banyak karunia-Nya.

Risalah ini berisi sejumlah nukilan yang berasal dari ayat, hadits, kisah, perkataan para ulama dan sastrawan berkaitan dengan sesuatu yang terlihat sedikit, kecil dan sepele. Termasuk di dalamnya adalah peringatan dari menganggap remeh kebaikan dan keburukan yang terlihat kecil. Risalah ini diberi judul “Jangan Remehkan, Meskipun Tampak Sedikit!”. Risalah sederhana ini disusun sebagai pengingat diri sendiri dan bagi siapa saja yang membutuhkannya.