LATAR BELAKANG DAN KONTEKS

Buku "Ash-Shaarim Al-Battaar" adalah sebuah bantahan (risalah sanggahan) yang ditulis oleh ulama Hamoud bin Abdullah At-Tuwaijiri terhadap tulisan Ibrahim bin Abdullah bin Nashir. Tulisan Ibrahim tersebut membahas tentang:

1. Menghalalkan muamalah (transaksi) bank-bank yang berdasarkan sistem bunga (riba)

2. Membatasi riba hanya pada satu aspek dari riba jahiliyah (riba pada masa pra-Islam)

Bantahan Hamoud At-Tuwaijiri yang dituangkan dalam buku ini merupakan respons langsung terhadap pandangan-pandangan Ibrahim yang dianggap menyimpang dari Al-Quran, As-Sunnah, Ijma (konsensus ulama), dan Atsar (periwayatan dari para sahabat dan salaf).

PENILAIAN TERHADAP BANTAHAN HAMOUD AT-TUWAIJIRI

Penulis pengantar (ulama senior) melakukan telaah menyeluruh terhadap tulisan bantahan Hamoud At-Tuwaijiri dan memberikan penilaian sangat positif:

1. KUALITAS BANTAHAN

Bantahan Hamoud At-Tuwaijiri adalah "bantahan yang berharga" dimana penulisnya:

- Telah menjelaskan kebenaran dengan sebaik-baiknya

- Mengungkap keragu-raguan dan kekeliruan yang dikemukakan Ibrahim

- Memberikan dalil-dalil yang solid dan komprehensif

2. SUMBER-SUMBER HUJJAH (BUKTI)

Hamoud At-Tuwaijiri mendukung bantahannya dengan:

- Ayat-ayat Al-Quran yang tegas

- Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW

- Ijma (konsensus) dari para imam terkemuka tentang pengharaman riba

- Atsar (periwayatan) yang jelas dari para sahabat radhiyallahu anhum dan para salaf (ulama generasi awal)

3. CAKUPAN PEMBAHASAN

Dalam bukunya, Hamoud At-Tuwaijiri:

- Melacak dan mengidentifikasi keraguan-keraguan yang dikemukakan Ibrahim

- Membongkar kesalahan-kesalahan pemikiran Ibrahim

- Menjelaskan cacat dan kelemahan argumentasinya

- Memberantas kekeliruan tersebut dengan dalil-dalil tegas dan bukti-bukti jelas

4. MASALAH-MASALAH YANG DIBAHAS

Bantahan mencakup:

- Riba fadhl (keuntungan murni dalam pertukaran barang sama jenis)

- Riba nasi'ah (bunga/pertumbuhan dalam hutang piutang)

- Riba qardh (transaksi pinjam meminjam dengan bunga)

- Seluruh jenis muamalah ribawi yang dilakukan oleh bank-bank dan lembaga keuangan lainnya

5. PERNYATAAN KEBENARAN BANTAHAN

Setelah mendengarkan kitab bantahan Hamoud dari awal hingga akhir, serta juga mendengarkan keraguan-keraguan Ibrahim dari awal hingga akhir, penulis pengantar menyatakan:

- Jelas baginya dengan yakin bahwa kebenaran ada pada pihak Hamoud At-Tuwaijiri

- Apa yang ditulis Hamoud adalah kebenaran yang hakiki

- Wajib bagi semua kaum muslimin untuk berpegang teguh pada:

* Kitab Allah (Al-Quran)

* Sunnah Rasul Muhammad SAW

* Apa yang telah disepakati oleh salaf (para ulama generasi awal) tentang pengharaman riba dengan segala jenisnya

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN IBRAHIM

Penulis pengantar mengidentifikasi beberapa kelemahan fundamental dalam tulisan Ibrahim bin Abdullah bin Nashir:

1. KURANGNYA ILMU MENDALAM

Ibrahim memiliki:

- Sedikit ilmu tentang Al-Quran dan As-Sunnah

- Pemahaman terbatas terhadap apa yang dianut para salaf (ulama terdahulu)

2. KEKELIRUAN METODE BERPIKIR

Ibrahim:

- Mengaburkan perkara-perkara yang seharusnya jelas

- Menyangka bahwa dirinya memiliki ilmu, padahal pemahaman akalnya keliru

- Mendikte pendapat yang menyelisihi kebenaran objektif

- Meragukan kaum muslimin terhadap ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW

3. KESADARAN PALSU

Seperti yang digambarkan dalam Al-Quran:

"Dan mereka mengira bahwa mereka berada di atas sesuatu (kebenaran). Ketahuilah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berdusta" (Al-Mujaadalah: 18)

Ibrahim menyangka bahwa dirinya mendapat petunjuk dan benar, padahal sebaliknya.

4. RESPONS AWAL PENULIS PENGANTAR

Penulis pengantar telah memberikan bantahan singkat terhadap Ibrahim yang diterbitkan pada masanya.

DOA DAN HARAPAN

Penulis pengantar menutup dengan beberapa doa dan harapan kepada Allah SWT:

1. UNTUK KAUM MUSLIMIN

Memohon kepada Allah untuk mencukupkan umat Islam dari kejahatan setiap pemilik kejahatan dan orang-orang yang menyebarkan kebatilan.

2. UNTUK PARA ULAMA PEMBELA KEBENARAN

Memohon agar Allah membalas dengan balasan yang baik kepada:

- Syaikh Hamoud At-Tuwaijiri

- Semua ulama lainnya yang telah membantah Ibrahim dan menjelaskan kebatilan serta kesalahan-kesalahannya

3. UNTUK IBRAHIM BIN ABDULLAH BIN NASHIR

Memohon agar Allah:

- Mengembalikan Ibrahim kepada kebenaran

- Melindunginya dari kejahatan dirinya sendiri dan hawa nafsunya

- Melindunginya dari pengaruh kejahatan para dai kebatilan (penyebar kesesatan)

4. KEYAKINAN AKAN KEKUASAAN ALLAH

Penulis menekankan bahwa Allah adalah:

- Wali hal itu (yang menguasai dan melindungi)

- Yang Mampu atas segala hal

5. SHALAWAT PENUTUP

Memohon kepada Allah untuk memberikan shalawat dan salam atas hamba dan rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.

KESIMPULAN

Buku "Ash-Shaarim Al-Battaar" adalah:

- Sebuah karya sanggahan yang solid dan komprehensif

- Didasarkan pada sumber-sumber otentik Al-Quran, As-Sunnah, Ijma, dan Atsar

- Membongkar kekeliruan pemikiran tentang halal-haramnya praktik perbankan ribawi

- Memperjelas bahwa riba dalam segala bentuknya adalah haram menurut konsensus ulama Islam

- Merupakan kontribusi penting dalam membela kebenaran hukum Islam terhadap interpretasi yang keliru dan berbahaya

Nama buku "Ash-Shaarim Al-Battaar" (Pedang Tajam) adalah nama yang sangat sesuai dengan isi dan tujuannya—untuk menghancurkan dan menghapuskan argumentasi-argumentasi yang keliru dengan ketajaman dalil dan kejelasan bukti.

Diterjemahkan oleh: Muhamad Abid Hadlori