Mengapa Aku Futur?
Sebenarnya, ini sebuah pertanyaan yang memberatkan hati seorang yang terhormat, menyempitkan dada orang yang bersemangat lagi memiliki akal cemerlang (penuh keheranan).
Bagaimana tidak, padahal dia sudah menjumpai sekumpulan besar ulama yang shalih dan menyaksikan kesolidan para fuqaha al mujtahidin (memiliki kesungguhan yang tinggi), ia telah diberikan berbagai macam kemudahan di hadapannya, namun sayang, justru dia mengabaikannya.
Bagaimana tidak, sementara ia khawatir akan hilangnya suatu kelezatan dari hatinya dan kegembiraan dari dalam relung sanubarinya, ia masih merasakan kenikmatan tersebut tatkala ia ikut meramaikan majelis-majelis ilmu yang penuh faidah, dia pun sudah mewarnai catatan faidahnya dengan goresan tinta yang sangat halus dan sangat indah, tiada bandingnya. Keresahan dan kesedihannya pun tidak lagi berkepanjangan.
Hingga suatu ketika, kemurungan dan rasa sedih itu kembali muncul dan bersemi, luka sobekan pada hatinya pun semakin melebar, bersamaan itu, ia pun semakin sulit untuk menambalnya.
Oleh karenanya, perhatikanlah hal-hal berikut; semoga dengan ini menjadi penolong bagimu yang dapat memulihkan semangatmu, dan memudahkanmu untuk kembali hadir setelah kepergianmu.