Sang suami akan resah, apakah ia yang mandul atau istrinya yag tidak bisa memberikannya anak. Ia khawatir kelak tidak akan punya generasi penerus, meneruskan perjuangannya dan meneruskan kerajaan keturunannya. Sang suami khawatir tidak ada kelak yang akan menjadi kebanggaannya, khawatir tidak ada yang membuatnya semakin bersemangat mencari nafkah dan segera pulang melepas lelah dengan senyum ceria buah hati.
Sang istri lebih galau lagi, ia sangat khwatir bahwa ialah yang tidak mampu memberikan suaminya keturunan. Kemana ia harus tumpahkan kebutuhan mencurahkan kelembutan dan kasih sayang yang memang menjadi kodrat wanita. Kemana jiwa hanif keibuannya harus dicurahkan. Wanita benar-benar bisa merasa remuk redam hatinya jika tidak mampu memberikan keturunan bagi suaminya.
Merupakan salah satu ujian terberat para nabi dan mereka tetap bersabar. Lama tidak dikaruniai buah hati juga di alami oleh para nabi, tetapi mereka tetap bersabar, berdoa dan berusaha.
Ini dia bapak para nabi khalilullah Ibrahim ‘alaihissalam bersama istrinya Sarah, sangat lama tidak dikaruniai anak, sampai mereka berdua berumur tua dan rambut beruban. Sehingga Sarah menghibur suaminya dengan menghadiahkan budak perempuannya yaitu Hajar kepada suaminya.